Jumat, 19 November 2010

MENOLONG SAUDARA MUSLIM



Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa melepaskan kesusahan seorang muslim dari kesusahan dunia, Allah akan melepaskan kesusahannya pada hari kiamat; barangsiapa memudahkan seorang yang mendapat kesusahan, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat; dan barangsiapa menurupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan Akhirat; dan Allah selalu akan menolong hambanya selama ia menolong saudaranya." ( Riwayat Muslim ).

"Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba- hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan." Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri (QS. Asy Syuura:23)

"BALASAN MENOLONG SAUDARA MUSLIM

*dibalas di dunia dan akhirat*

Jika kita mencintai saudara kita, tentu kita juga akan ikut merasakan beban dan kesusahan mereka. Kuwajiban kita untuk membantu kesulitan mereka, sebatas kemampuan kita tentunya, dan apabila kita menolong saudara kita dari kesulitannya  di dunia ini, maka pada saat nanti kita dalam kesulitan, maka Allah  akan memberi kita jalan keluarnya, juga Allah akan menolong kita menghadapi kesulitan-kesulitan di akherat kelak.

*diampuni dosa Lampau dan yang akan datang*

Rasulullah bersabda, yang artinya,"Barangsiapa yang berjalan (berusaha) demi kebutuhan sesama muslim, padahal akhirnya dia mampu memenuhi kebutuhan tersebut atau tidak mampu, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa masa lampau dan dosa yang akan datang, juga akan diberi dua kebebasan, bebas dari neraka dan bebas dari sifat munafik

*masuk surga tanpa hisab*

Hadits Riwayat Anas Ra,"Bahwa Rasulullah pernah bersabda, yang artinya,"Barangsiapa yang berusaha memenuhi kebutuhan saudara muslim, maka Allah mencatat setiap langkahnya ditulis 70 kebaikan dan dihapus 70 kejahatan. Jika kebutuhan itu terpenuhi, maka ia lepas dari dosa-dosa laksana baru lahir dari ibunya. Bila ia mati pada saat itu, maka dia masuk surga tanpa hisab."

- Imam Ghazali dalam *Mukasyafatul Qulub* (Rahasia ketajaman mata hati) menyatakan bahwa, Rasulullah bersabda, yang artinya ,” beruntung sekali orang yang masih mampu melaksanakan kebajikan buat orang lain, dan amat celaka orang yang masih suka melakukan kejahatan disekitar mereka.”
- Salah satu contoh membantu sesama adalah memberi sedekah. Di dalam hadist HR.Ibnu Majah, Nabi SAW pernah menyampaikan bahwa di dalam perjalanan Isra', beliau melihat di pintu surga tertulis bahwa infaq shodaqoh diganjar 10 kali lipat sedangkan memberi utang diganjar 17 kali lipat. Nabi pun pernah bertanya kepada malaikat jibril perihal tersebut, dan jibril menjawab bahwa orang yang diberi infaq belum tentu mereka membutuhkan sedangkan orang yang berhutang pasti memerlukan bantuan.

- Allah menilai upaya seoRang muslim untuk mencarikan solusi bagi kesulitan yang dihadapi saudaranya sesama Muslim, menghilangkan kesulitannya dan membukakan pintu harapan kepadanya sebagai suatu amalan yang paling utama, paling tinggi dan paling banyak pahalanya.

- sabda beliau SAW., “*Tolonglah saudaramu, baik ia sebagai penzhalim atau pun terzhalim*.” Lalu ada seseorang yang menyeletuk, “*Wahai Rasulullah, benar, aku akan menolongnyabila ia sebagai terzhalim, akan tetapi bagaimana pendapatmu jika ia sebagai penzhalim, apakah harus aku tolong juga.?*” Beliau menjawab, “Ya, dengan cara menghalanginya dari melakukan kezhaliman sebab itulah bentuk menolongnya.” (HR.Bukhari dan at-Turmudzi)

- kapan saja seorang Muslim berusaha untuk memenuhi hajat saudaranya sesama Muslim baik dengan cara membantunya, melunaskan hutangnya, memberikan nafkah kepadanya, membela kehormatannya, bersedekah, memberi hadiah, memberinya makan atau pun memberinya nasehat. Maka, Allah pasti akan menunjukinya ke jalan yang lurus, menolongnya, menghilangkan kesulitan dan deritanya serta menjadi Penolongnya di dunia dengan memudahkan kehidupannya dan memberinya taufiq untuk melakukan amalan-amalan shalih. Demikian pula Dia akan menyelamatkannya di akhirat kelak dari keangkerannya, kesulitan-kesulitan dan derita-deritanya serta menaunginya dengan naungan-Nya di hari di mana tiada naungan selain naungan-Nya.

- Seorang Muslim harus bersungguh-sungguh di dalam mengetahui pintu-pintu kebaikan sehingga orang lain bersaing untuk memasukinya dan ikut-serta di dalamnya, khususnya amalan-amalan yang manfa’atnya merembes kepada orang lain, sebab hal itu akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda.
Sebagai seorang mukmin atau muslim kita mempunyai saudara seiman atau seagama, yang tentunya akan mempunyai kewajiban untuk saling membantu, saling menolong, saling menopang, bagaikan sebuah bangunan yang saling menguatkan.

Ajaran Islam memang memberi perhatian yang tinggi kepada penganutnya untuk peka kepada keadaan sekitar. Rasulullah saw menganjurkan kepada pecintanya agar senantiasa memperhatikan keadaan saudara di sekitarnya.

Muslim sejati tidak akan menunggu saudaranya datang menghinakan diri di hadapannya untuk meminta keperluan kepadanya. Sebaliknya, la secara pribadi yang tanggap akan keadaan sekitar. Ia memberikan tanpa diminta. Dan Jika diminta, la kan memberi tanpa meruntuhkan harga diri.

Termasuk berbuat baik kepada sesama muslim adalah ketika melihat saudara muslim kita berada -dalam kerusakan maka kewajiban kita untuk memperbaikinya, ketika mereka menjauh maka dekatllah dan ketika melihat dua orang saling bermusuhan maka damaikanlah.

Dalam menolong sesama saudara. Islam tak hanya menekankan faktor pemberiannya saja tapijuga keikhlasan. Ikhlas merupakan suatu sikap yang sangat mulia. Bagi kita manusia ikhlas sangatlah sulit dilakukan, kita hanya dapat berusaha untuk ikhlas. Ikhlas adalah perasaan tulus hati dalam membantu dan menolong orang lain tanpa mengharapkan balasan dalam bentuk apapun. Ikhlas yang sesungguhnya Jika kita membantu orang lain kita tidak mengingat-nglngat akan bantuan kita, dalam aRti di masa depan kita tidak mengingat bantuan kita kepadanya dan tidak mengungkit sedikitpun mengenal bantuan kita Itu kepada siapa pun.

Persahabatan yang paling agung adalah persahabatan yang dijalin di jalan Allah dan karena Allah, bukan untuk mendapatkan manfaat dunia, materi, jabatan atau sejenisnya. Persahabatan yang dijalin untuk saling mendapatkan keuntungan duniawi sifatnya sangat sementaRa. Bila keuntungan tersebut telah sirna, maka persahabatan pun putus. Berbeda dengan persahabatan yang dijalin karena Allah, tidak ada tujuan apa pun dalam persahabatan mereka, selain untuk mendapatkan Ridha Allah. Orang yang semacam inilah yang kelak pada Hari Kiamat akan mendapat janji Allah.

Paling tidak, saat bertemu dengan teman hendaknya kita selalu dalam keadaan wajah berseri-seri dan menyungging senyum. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,"Jangan sepelekan kebaikan sekecil apapun, meski hanya dengan menjumpai saudaramu dengan wajah berseri-seri." (HR. Muslim dan TiRmidzi).

- Termasuk bumbu pergaulan dan persaudaraan adalah berbaik sangka kepada sesama teman, yaitu selalu beRfikiR pOsitif dan memaknai setiap sikap dan ucapan orang lain dengan persepsi dan gambaran yang baik, tidak ditafsirkan negatif.

- Teman dan saudara sejati adalah teman yang bisa menjaga rahasia temannya. Orang yang membeberkan rahasia temannya adalah seorang pengkhianat terhadap amanat. Berkhianat terhadap amanat adalah termasuk salah satu sifat orang munafik.

- Persahabatan yang dijalin karena kepentingan duniawi tidak mungkin bisa langgeng. Bila manfaat duniawi sudah tidak diperoleh biasanya mereka dengan sendirinya berpisah bahkan mungkin saling bermusuhan. Berbeda dengan persahabatan yang dijalin karena Allah, mereka akan menjadi saudara yang saling mengasihi dan saling membantu, dan persaudarRaan itu tetap akan berlanjut hingga di negeri Akhirat. Allah berfirman, artinya,"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa." (QS. Az-ZukhRuf: 67)

- Kalimat “barang siapa yang menutup aib seorang muslim” ,
maksudnya menutupi kesalahan orang-orang yang baik, bukan orang-orang yang sudah dikenal suka berbuat kerusakan.
- Kalimat “Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya”. Kalimat umum ini maksudnya ialah bahwa seseorang apabila punya keinginan kuat untuk menolong saudaranya, maka sepatutnya harus dikerjakan, baik dalam bentuk kata-kataataupun pembelaan atas kebenaran, didasari rasa iman kepada Allah ketika melaksanakannya.

Artikel Terkait Lainnya :



0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India