Selasa, 25 Agustus 2009

Indahnya Belum Terbayangkan





Indahnya
Belum Terbayangkan
Menurut sebuah cerita, indahnya sungguh sangat mengagumkan, sulit rasanya untuk melukiskan dalam sebuah rangkaian kata-kata. Entah dari mana untuk memulainya. Sementara itu, cerita yang satu lagi hanya berucap, pokoknya luar biasa tanpa menjelaskan lebih jauh.
Rasanya ingin cepat menikmati, sedangkan bekalku untuk menuju kesana rasanya belum apa-apa, tak sebanding antara harapan dan kenyataan. Sebuah kenikmatan tiada taranya.
Allah berfirman dalam surat As Sajadah ayat 17
Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam kenikmatan) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”
Aku persiapkan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih suatu kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar telinga dan belum pernah terdetik dalam hati manusia, sebagai simpanan bagi mereka. Kemudian Rasulullah membaca firman Allah, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kamu tujuh buah jalan ( tujuh buah langit). Dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami). ( Al. Mukminun:17 )
Dalah shahih al Bukhari dari hadits Sahl bin Sa’ad berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda, “Tempat cambuk di jannah lebih baik dari dunia dan apa-apa yang di dalamnya.”
Dan bagaimana mungkin manusia mampu mengukur kadar (kenikmatan) suatu negeri yang Allah jadikan sebagai tempat tinggal bagi orang-orang yang Dia cintai, Dia penuhi dengan rahmat, kemuliaan dan keridhaan-Nya. Dia sifatkan kenikmatan di dalamnya dengan “kemenangan yang agung”, kerajaannya disebut dengan kerajaan yang agung dan menjanjikan segala kebaikan dan kesenangan, dan membersihkan dirinya dari segala cela, gangguan dan kekurangan.
Tanah dan rumputnya, adalah misk dan za’faran.
Atapnya, adalah Arsy-Nya Ar Rahman,
lantainya adalah misk al adzfar,
kerikilnya adalah mutiara dan permata
banngunan dan batu batanya adalah emas dan perak,
tentang pepohonannya tiada pohon melainkan batangnya adalah emas dan perak, bukan kayu dan dahan, buahnya laksana tilal, lebih lembut dari mentega dan lebih manis dari madu , daunnya lebih elok dari sutra tipis yang halus,
sungainya adalah susu yang tak pernah berubah rasanya, khamr yang lezat bagi yang meminumnya dan madu yang jernis warnanya,
makanannya adalah buah-buahan sesuai keinginannya dan daging burung yang membangkitkan selera,
minuman mereka adalah tasnim, zanzabil dan kafur,
bejananya adalah emas dan perak yang jernih laksanan kaca,
pintu-pintu dan luasnya, jarak antara dua daunnya 40 tahun menempuh perjalannnya kenikmatan tambahan dari Dzat Yang Maha Perkasa, berupa hari dimana wajah Allah yang jauh dari pemisalan dan penyerupaan ditampakkan, sebagimana nampaknya matahari di siang hari dan bulan di malam purnama.
Imam Ahmad dalam musnadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda “ Rombongan pertama yang masuk surga, wajah mereka bagaikan bulan purnama. Mereka tidak meludah dalam surga, tidak keluar ingus dan tidak berak disana. Sisir mereka dari emas dan perak. Pedupaan mereka dari kayu uluwah (pohon yang kayunya digunakan untuk berdupa) Bau mereka seharum minyak kesturi. Setiap orang lelaki mempunyai dua orang istri, sungsum betis mereka kelihatan dari balik daging karena indahnya. Tidak ada perselisihan dan kebencian diantara mereka. Perasaan hati mereka sama. Mereka bertasbih kepada Allah pagi dan petang .
Orang yang takut pengawasan-Nya akan mendapatkan dua syurga. Kedua syurga itu mempunyai pepohonan dan buah-buahan . ada dua buah mata air yang mengalir . terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan. Mereka bertelekan di atas permadani, yang sebelah dalamnya dari sutra Ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. Seolah-olah bidadari-bidadari itu adalah permata yakut dan marjan. Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula.
Ath-Thabrani merriwayatkan dari Abu Hurairah.
Pernah ditanyakan, Ya Rasulullah, apakah orang lelaki melakukan persetubuhan di syurga? Dan menurut riwayat lain, apakah kita menyetubuhi istri-istri kita? Rasul menjawab, Demi Allah yang menggenggam jiwaku, sesungguhnya seorang lelaki dalam satu pagi benar-benar menyetubuhi seratus perawan ( HR. Al Haitsami dalam Majma’az Zawaid 10/417)
Bangunan dan Kemah
Ath Thabrani meriwayatkan dari Fatimah, bahwa dimanakah ibu kami, Khadijah?” Nabi menjawab,”Disebuah rumah dari bambu, dimana tidak ada perkataan yang sia-sia maupun susah payah, bersama maryam dan Asiyah istri Fir’aun.
Apakah seperti ini bambu itu? Tanya Fatimah pula, beliau menjawab “Bukan, tapi dari bambu yang tersusun dengan mutiara besar, mutiara kecil dan permata yaqut, “ Ath Thabrani mengatakan, hadits ini diriwayatkan dari Fatimah dengan sanad ini , yakni hanya lewat Shafwan bin ‘Amr sendiri.
Dari Abu Bakrah bin Abu Musa Al Asy’ari dari ayahnya, berkata bahwa Rasulullah bersabda “ Sesungguhnya orang mukmin dalam surga benar-benar mempunyai kemah dari sebutir mutiara berongga, panjangnya 60 mil. Dalam kemah itu ada keluarga-keluarga yang dia kelilingi tanpa saling melihat. (HR. Al Bukhari 59/8, 65/55. Muslim dalam Shahihnya 51-23-55, ad Darimi dalam Sunannya 20/109)
Suguhan Pertama
Imam Ahmad meriwayatkan dan dikeluarkan pula oleh al Bukhari dari Anas bin Abdis Salm bin Salam, dia berkata, ketika baru datang di Madinah Rasulullah ditanya tentang bermacam-macam hal, antara lain, Makanan apakah yang pertama-tama dimakan penghuni syurga?” Jawab beliau, “Sari hati ikan” ( HR> Ahmad 2/511, & Al Bukhari dalam shahihnya 9/151)
Dalam riwayat lain dari Tsauban, dikisahkan bahwa seorang Yahudi bertanya kepada Rasulullah “ Apa hidangan pertama penghuni syurga ketika mereka baru masuk ke sana?” maka beliau menjawab”Sari hati ikan” “Sesudah itu apa makanan mereka? Tanya Yahudi itu pula, jawab beliau “disembelihkan untuk mereka seekor lembu syurga, yang memakan pucuk-pucuk dedaunan syurga. “Apa minuman mereka, tanyanya pula, jawab beliau”Dari mata air yang disebut Salsabil.” Benar, kata Yahudi itu ( Ibnu katsir, Huru Hara Kiamat hal 472)
Tidak ada Kematian
Penghuni syurga tidak akan mengalami mati lagi, karena kehidupan mereka dalam syurga adalah kehidupan yang sempurna. Rasulullah menyatakan bahwa penghuni syurga itu ditambah kekuatannya seperti anak muda, semakin cerah wajahnya, semakin baik kondisi tubuhnya, dan menyenangkan kehidupannya. Dan oleh karenanya dalam sebuah hadits dinyatakan pula, bahwa mereka tidak tidur, agar tidak ada kenikmatan surgawi yang terlewatkan gara-gara tidur.
Allah berfirman dalam surat Ad Dukhan 56 “ Mereka tidak akan merasakan mati di dalam syurga, selain mati (yg sudah dialaminya) di dunia, Dan Allah memelihara mereka dari adzab neraka.”
Nyanyian Bidadari
Dalam Shahih At Tirmidzi 2/93 dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah bersabda, “Dalam syurga ada tempat pertemuan para bidadari, (disana) mereka bernyanyi dengan suara-suara yang tidak pernah didengar semisalnya oleh makhluk apapun. Mereka melantunkan,
Kami wanita alam baka,
Takkan binasa selamannya
Kami wanita ceria,
Tak kenal susah selamanya
Kami wanita yang rela,
Tak kenal murka selamanya
Bahagialah laki-laki yang jadi milik kami
(Bahagialah manusia)
yang kami miliki dia.
Dalam surat Ar Rahman 72-73 Allah berfirman:
“Bidadari-bidadari yang jelita, putih bersih dipingit dalam kemah-kemah. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan.”
ML di Syurga
Dalam menafsirkan firman Allah surat Yasin 55 “Sesungguhnya penghuni syurga itu bersenang-senang dalam kesibukan.” Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Al Auza’I dan Muqatil berkata, “Kesibukan mereka adalah memecah keperawanan istri-istrinya.”
Rasulullah bersabda tentang Making Love ( berhubungan intim) para penghuni syurga sebagaimana diriwayatkan oleh At Tirmidzi, “Di syurga seorang mukmin diberi kekuatan sekian banyak menggauli wanita.”
Rasulullah pernah ditanya “Apakah penghuni syurga melakukan hubungan suami istri? Beliau menjawab”Penis yang tidak pernah lemas, sytahwat yang tidak pernah padam dan jimak demi jimak” Sa’id bin juabir berkata, “Sesungguhnya nafsu syahwat mengalir dalam tubuhnya selama 70 tahun. Selama waktu itu ia merasakan kenikmatan yang tiada taranya dan tidak terkena kewajiban mandi jinabat. Mereka tidak merasakan loyo atau kekuatannya menurun. Justru hubungan seksual mereka mencapai kenikmatan dan kepuasan.
Betapa indahnya syurga dalam gambaran para penyair
“Syurga telah menempati lubuk hati
Aku tak ingin cari pengganti yang lain,
Ataupun belalih
Dari keadaannya yang asli”
Subhanallah betapa indah ungkapan ini didengar, batapa nikmat mata orang-orang shalih yang dapat melihat wajah Dzat yang Maha Mulia di negeri akhirat.
“Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabbnyalah mereka melihat. Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram, mereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang amat dahsyat” ( Al. Qiyamah : 22-25)
Marilah kita berusaha meraih jannah….
Kampong tempat tinggal kekal selama-lamanya…..
Sumber : Majalah Nabila

Artikel Terkait Lainnya :



0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India